Pendidikan Multikultural
Pendidikan
Multikultural
Pendidikan
multikultural adalah pendidikan yang menghargai
diversitasdan mewadahi perspektif dari beragam kelompok cultural dasar basis
reguler. Tujuan dari pendidikan ini adalah pemerataan kesempatan bagi semua
murid.
Reduksi
prasangka adalah aktivitas yang dapat diimplementasikan dalam
suatu kelas untuk mengurangi pandangan negative dan stereotip. Pedagogi ekuitas adalah modifikasi
proses pengajaran dengan memasukkan materi dan strategi pembelajaran yang tepat
dan baik.
Memberdayakan
Murid
Pemberdayaan atau
empowerment berarti member orang kemampuan intelektual dalam mengatsi masalah
dan menciptakan dunia yang lebih adil.
Pengerjaan
yang Relevan Secara Kultural
Pengerjaan yang relevan
secara kultural ini bertujuan untuk menjalin hubungan dengan latar belakang
kultural yang berbeda. Pakar pendidikan multicultural percaya bahwa guru yang
baik akan mengetahui dan mengintegrasikan pengajaran yang relevan secara
kultural ke dalam kurikulum karena akan membuat pengajara menjadi lebih efektif.
Pendidikan
yang Berpusat pada Isu
Dalam pendekatan ini,
murid diajari secara sistematis untuk mengkaji isu-isu yang berkaitan dengan
kesetaraan dan keadilan sosial. Pendidikan ini juga mengkaji alternatif dan
konsekuensi dari pandangan tertentu yang dianut murid. Pendidikan ini juga
terkait erat dengan pendidikan moral.
Meningkatkan
Hubungan di Antara Anak dari Kelompok Etnis yang Berbeda-beda
Beberapa strategi dalam
meningkatkan hubungan anak-anak dari kelompok etnis yang berbeda.
·
Kelas Jigsaw, adalah kelas dimana murid
dari berbagai latar belakang kultural yang berbeda diminta bekerja sama untuk
mengerjakan beberapa bagian yang berbeda dari suatu tugas untuk meraih tujuan
yang sama. Contohnya seperti, tim olahraga, produksi drama dan pentas musik.
·
Kontak personal dengan orang lain dari
latar belakang kultural yang berbeda. Sebuah studi komprehensif terhadap lebih
dari 5000 anak grade 5 dan 4000 anak grade 10 mengungkapkan bahwa proyek
kurikulum multietnis yang difokuskan pada isu etnis, kelompok kerja campuran,
serta guru dan staf sekolah pendukung, telah membantu memperbaiki hubungan
antar-etnis dikalangan murid.
·
Pengambilan perspektif, latihan dan
aktivitas yang membantu murid melihat perspektif orang lain dapat meningkatkan
relasi antar etnis.
·
Pemikiran kritis dan inteligensi
emosional, murid yang belajar berpikir secara mendalam dan kritis tentang
relasi antar-etnis kemungkinan akan berkurang prasangkanya dan tak lagi
menstereotipkan orang lain.
·
Mengurangi bias
·
Meningkatkan toleransi
·
Sekolah dan komunitas sebagai satu tim
Isu
Apakah Inti Nilai “Putih” harus Diajarkan atau Tidak
Nilai-nilai inti ini
mencakup saling menghargai, hak individu, dan toleransi pada perbedaan.
Menekankan agar semua murid diajari inti pengetahuan kultural umum untuk memastikan
agar mereka menjadi “melek budaya”.
Paradigma
Pendidikan Multikultural
- Pendidikan multikultural adalah
jantung untuk menciptakan kesetaraan pendidikan bagi seluruh masyarakat.
- Pendidikan multikultural bukan
sekedar perubahan kurikulum atau perubahan metode pembelajaran.
- Pendidikan multikultural
mentransformasi kesadaran ke arah kemana transformasi praktik pendidikan
harus dituju.
- Pengalaman menunjukkan bahwa upaya
mempersempit kesenjangan pendidikan salah arah yang justru menciptakan
ketimpangan semakin besar.
Pendekatan
Pendidikan Multikultural
- · Pendekatan Historis, bahwa materi yang diajarkan kepada murid dengan melihat kembali ke belakang atau materi yang sudah diajarkan sebelumnya.
- · Pendekatan Sosiologis, terjadinya proses kontekstualisasi atas apa yang pernah terjadi di masa sebelumnya. Dengan pendekatan ini materi yang diajarkan bisa menjadi aktual, bukan karena dibuat-buat tetapi karena senantiasa sesuai dengan perkembangan zaman yang terjadi saat ini.
- · Pendekatan Kultural, menitikberatkan pada otentisitas dan tradisi yang berkembang.
- · Pendekatan Psikologis, memperhatikan situasi psikologis seseorang secara tersendiri dan mandiri.
- · Pendekatan Estetik, mengajarkan siswa untuk berlaku sopan dan santun, damai, ramah, dan mencintai keindahan.
- · Pendekatan Berprespektif Gender, memberikan penyadaran kepada siswa untuk tidak membedakan jenis kelamin.
0 komentar:
Posting Komentar