BTemplates.com

Total Tayangan Halaman

Diberdayakan oleh Blogger.
Cute Rocking Baby Monkey

Blogroll

Sabtu, 08 April 2017

Pendidikan Multikultural


Pendidikan Multikultural
Pendidikan multikultural adalah pendidikan yang menghargai diversitasdan mewadahi perspektif dari beragam kelompok cultural dasar basis reguler. Tujuan dari pendidikan ini adalah pemerataan kesempatan bagi semua murid.

Reduksi prasangka adalah aktivitas yang dapat diimplementasikan dalam suatu kelas untuk mengurangi pandangan negative dan stereotip. Pedagogi ekuitas adalah modifikasi proses pengajaran dengan memasukkan materi dan strategi pembelajaran yang tepat dan baik.

Memberdayakan Murid
Pemberdayaan atau empowerment berarti member orang kemampuan intelektual dalam mengatsi masalah dan menciptakan dunia yang lebih adil.

Pengerjaan yang Relevan Secara Kultural
Pengerjaan yang relevan secara kultural ini bertujuan untuk menjalin hubungan dengan latar belakang kultural yang berbeda. Pakar pendidikan multicultural percaya bahwa guru yang baik akan mengetahui dan mengintegrasikan pengajaran yang relevan secara kultural ke dalam kurikulum karena akan membuat pengajara menjadi lebih efektif.

Pendidikan yang Berpusat pada Isu
Dalam pendekatan ini, murid diajari secara sistematis untuk mengkaji isu-isu yang berkaitan dengan kesetaraan dan keadilan sosial. Pendidikan ini juga mengkaji alternatif dan konsekuensi dari pandangan tertentu yang dianut murid. Pendidikan ini juga terkait erat dengan pendidikan moral.

Meningkatkan Hubungan di Antara Anak dari Kelompok Etnis yang Berbeda-beda
Beberapa strategi dalam meningkatkan hubungan anak-anak dari kelompok etnis yang berbeda.
·         Kelas Jigsaw, adalah kelas dimana murid dari berbagai latar belakang kultural yang berbeda diminta bekerja sama untuk mengerjakan beberapa bagian yang berbeda dari suatu tugas untuk meraih tujuan yang sama. Contohnya seperti, tim olahraga, produksi drama dan pentas musik.
·         Kontak personal dengan orang lain dari latar belakang kultural yang berbeda. Sebuah studi komprehensif terhadap lebih dari 5000 anak grade 5 dan 4000 anak grade 10 mengungkapkan bahwa proyek kurikulum multietnis yang difokuskan pada isu etnis, kelompok kerja campuran, serta guru dan staf sekolah pendukung, telah membantu memperbaiki hubungan antar-etnis dikalangan murid.
·         Pengambilan perspektif, latihan dan aktivitas yang membantu murid melihat perspektif orang lain dapat meningkatkan relasi antar etnis.
·         Pemikiran kritis dan inteligensi emosional, murid yang belajar berpikir secara mendalam dan kritis tentang relasi antar-etnis kemungkinan akan berkurang prasangkanya dan tak lagi menstereotipkan orang lain.
·         Mengurangi bias
·         Meningkatkan toleransi
·         Sekolah dan komunitas sebagai satu tim

Isu Apakah Inti Nilai “Putih” harus Diajarkan atau Tidak
Nilai-nilai inti ini mencakup saling menghargai, hak individu, dan toleransi pada perbedaan. Menekankan agar semua murid diajari inti pengetahuan kultural umum untuk memastikan agar mereka menjadi “melek budaya”.

Paradigma Pendidikan Multikultural
  • Pendidikan multikultural adalah jantung untuk menciptakan kesetaraan pendidikan bagi seluruh masyarakat.
  • Pendidikan multikultural bukan sekedar perubahan kurikulum atau perubahan metode pembelajaran.
  • Pendidikan multikultural mentransformasi kesadaran ke arah kemana transformasi praktik pendidikan harus dituju.
  • Pengalaman menunjukkan bahwa upaya mempersempit kesenjangan pendidikan salah arah yang justru menciptakan ketimpangan semakin besar.
Pendekatan Pendidikan Multikultural
  • ·         Pendekatan Historis, bahwa materi yang diajarkan kepada murid dengan melihat kembali ke belakang atau materi yang sudah diajarkan sebelumnya.

  • ·         Pendekatan Sosiologis, terjadinya proses kontekstualisasi atas apa yang pernah terjadi di masa sebelumnya. Dengan pendekatan ini materi yang diajarkan bisa menjadi aktual, bukan karena dibuat-buat tetapi karena senantiasa sesuai dengan perkembangan zaman yang terjadi saat ini.

  • ·        Pendekatan Kultural, menitikberatkan pada otentisitas dan tradisi yang berkembang.

  • ·         Pendekatan Psikologis, memperhatikan situasi psikologis seseorang secara tersendiri dan mandiri.

  • ·         Pendekatan Estetik, mengajarkan siswa untuk berlaku sopan dan santun, damai, ramah, dan mencintai keindahan.

  • ·         Pendekatan Berprespektif Gender, memberikan penyadaran kepada siswa untuk tidak membedakan jenis kelamin.





0 komentar:

Posting Komentar